BTS DESAIN






REFERENSI DESAIN KORAN

Referensi buat tugas membuat desain koran....



Selamat mencoba dan nikmati dunia MULTIMEDIA :)

DAFTAR DIGITAL PRINTING DI SOLO

Membuat Cover DVD

1. Buka sebuah gambar. Agar mendapatkan hasil yang maksimal, resolusi gambar usahakan minimal berukuran 600x400 pixel.


2. Klik ganda Layer Background untuk merubahnya menjadi Layer biasa.
3. Pilih Elliptical Marquee Tool 
4. Buat seleksi sambil menekan Shift agar terbentuk lingkaran yang sempurna.


5. Pilih Image>Crop.
6. Tekan Ctrl+Shift+I untuk membalik area seleksi kemudian tekan Delete.
7. Tekan Ctrl+D untuk menghilangkan area seleksi.
8. Pilih Image>Image Size. Pada kotak dialog Image Size, beri nilai Width dan Height 330 pixels. Setelah selesai tekan OK.
9. Klik Zoom Tool 2 kali untuk menampilkan ukuran gambar yang sebenarnya.
10. Buat Layer baru dengan menekan Create a New Layer.
11. Tekan D kemudian X untuk mengatur warna Foreground dan Background menjadi putih dan hitam.
12. Pilih Elliptical Marquee Tool dan buat seleksi berbentuk lingkaran sempurna.


13. Pilih Edit>Stroke. Pada kotak dialog Stroke, isi Width dengan nilai 1 px, Location: Inside. Setelah selesai tekan OK.
14. Tekan Ctrl+D untuk menghilangkan seleksi.
15. Pilih Move Tool kemudian Tekan Ctrl+A. Pada Option Bar pilih Align Vertical Centers dan Align Horizontal Centers. Hal ini dilakukan untuk menempatkan lingkaran putih tepat berada di tengah-tengah (center).


16. Tekan Ctrl+D untuk menghilangkan seleksi.
17. Tekan Ctrl+N untuk membuat dokumen baru. Pada kotak dialog New, beri nama: Lingkaran Putih. Isi Width dan Height 200 pixels. Color mode: RGB Color, Background Contents: White. Setelah selesai tekan OK.
18. Klik ganda Layer Background untuk merubahnya menjadi Layer biasa (Layer 0).
19. Pilih Elliptical Marquee Tool dan buat seleksi sambil menekan Shift agar terbentuk lingkaran sempurna.
20. Tekan Ctrl+Shift+I untuk membalik area seleksi kemudian tekan Delete.
21. Tekan Ctrl+Shift+I untuk membalik area seleksi kemudian pilih Image>Crop.
22. Tekan Ctrl+D untuk menghilangkan seleksi.
23. Pilih Image>Image Size. Pada kotak dialog Image Size, isi Width dan Height 42 pixels. Setelah selesai tekan OK.
24. Tekan Ctrl+A, Ctrl+C dan Ctrl+W. Pada kotak dialog Adobe Photoshop CS4 Extended pilih NO. 
25. Tekan Ctrl+V untuk menempatkan Lingkaran Putih tadi tepat di tengah-tengah kanvas kerja.
26. Tekan Ctrl+E dua kali untuk menggabungkan seluruh Layer.
27. Tulislah beberapa teks yang umumnya terdapat dalam sebuah CD. Sebagai contoh lihat gambar di bawah ini.
  

28. Selamat mencoba!












Teknik Dasar Menggunakan DSLR


Berikut ini adalah teknik pengaturan kamera yang wajib kita kuasai:
1. White Balance
Untuk melakukan pengaturan white balance kita memerlukan benda berwarna putih, bisa menggunakan kertas, baju ataupun dinding. Anggap saja kita menggunakan kertas maka caranya adalah menempatkan kertas pada bidang tertentu, gunakan pencahayaan yang sedang (tidak kurang atau kelebihan), gunakan manual fokus dan usahakan seluruh frame foto terisi dengan kertas tersebut. Pengaturan white balance bisa dengan menggunakan skala kelvin atau dengan gambar-gambar untuk menyatakan suhu pencahayaan ruangan seperti cloudy, tungsteen, white flourescent dll. Nah, gambar yang kita ambil tadi merupakan patokan untuk mengoreksi white balance untuk mendapatkan ketajaman gambar sesuai dengan suhu ruangan.
Berikut adalah tabel Skala Kelvin

Skala Kelvin
Dari Skala Kelvin diatas menunjukkan bahwa 1.000 kelvin berwarna merah dan 10.000kelvin berwarna langit biru, hal ini menunjukkan bahwa apabila settingan kelvin kita terlalu tinggi akan berwarna kekuningan, dan apabila settingan kelvin kita terlalu rendah akan berwarna kebiruan. Aturlah skala kelvin sesuai gambar diatas, hasil foto haruslah tampak netral, yakni tidak kekuningan atau kebiruan.
2. Fokus

fokus lensa
Pengaturan fokus secara manual dapat dilakukan dengan cara menggeser ke mode Manual(M) panel fokus yang ada di lensa. Dengan begitu fokus dapat kita atur ketajamannya secara manual dengan cara memutar ring fokus pada lensa. Gunakan mode auto apabila tidak ingin repot mengaturnya, fokus akan bergerak otomatis untuk menyesuaikan zoom. Beberapa teknik pengambilan gambar yang berkaitan dengan jarak adalah 1.Extreme Long Shot(Pandangan Sangat Luas) 2. Long Shot (pandangan lebih Dekat dari ELS) 3. Medium Long Shot(Manusia dari lutut sampai kepala) 4. Medium Shot (onjek diatas pinggang sampai kepala) 5. Medium Close Up(Objek manusia dari dada sampai kepala) 6. Close Up(Wajah) 7. Big Close Up(Hidung / mata) 8. Extreme Close Up(Pori-pori kulit) yang mempunyai detail sangat jelas.
3. Diafragma

pengaturan aperture
Diafragma disimbolkan dengan f yakni pengaturan bukaan lensa, seperti kita lihat pada gambar disamping, semakin kecil nilai f nya maka semakin besar bukaan lensanya. Angka f yang kecil(bukaan besar) akan menyebabkan Depth of Field(DOF) / area tajam lebar meliputi objek utama dan background akan nampak jelas, sedangkan semakin besar pengaturan f(bukaan kecil) Depth of Fieldnya akan sempit yakni objek didepan jelas, sedangkan objek dibelakang/backgorund buram. Ukuran f sendiri terdiri dari f/1,4(yang terkecil) hingga f/16(yang terbesar). Diaframa termasuk 1 dari 3 komponen eksposur yang sangat bermanfaat mengatur intensitas cahaya yang masuk ke lensa.
4. Shutter Speed


shutter speed cepat
Shutter speed adalah pengaturan kecepatan buka dan tutup rana atau jendela kamera. Pengaturan shuter speed adalah dalam satuan detik misalnya 1/125 atau 1/1000, jadi Semakin besar angka satuannya misal 1/1000 makaa semakin cepat pula waktu buka dan tutup rana/ jendela sehingga cahaya yang masuk ke image sensor lebih sedikit. Sebaliknya apabila angka satuannya semakin kecil misal 1/125 maka semakin lama pula kecepatan buka dan tutup rana / jendela kamera sehingga cahaya yang masuk ke image sensor lebih banyak.Untuk membekukan objek bergerak misalnya orang sedang berselancar atau baling-baling pada helikopter diperlukan settingan shutter speed yang tinggi seperti gambar disamping. Biasanya teknik pegambilan gambar tersebut dinamakan panning atau freeze. Jadi semakin cepat gerakan objek yang ingin kita tangkap maka semakin besar pula satuan shutter speednya. Set pengaturan shutter Speed diatas 1/250 untuk membekukan aksi (seperti gambar disamping) , serta gunakan shutter speed dibawah 1/25 untuk memburamkan objek seperti air ang sedang jatuh/air terjun.
Tehnik Fotografi Slow Spped
Untuk menghasilkan foto sesuai gambar disamping dibutuhkan settingan shutter speed yang rendah, hal ini akan memperbanyak cahaya yang masuk yang sangat berguna apabila dilakukan dimalam hari. Pada shutter speed yang rendah diperlukan bantuan Camera stand(monopod/tripod), agar mampu meredam goyangan dan gambar yang dihasilkan tidak kabur. Lebih baik lagi apabila menggunakan shutter release / aksesori kamera untuk menggantikan peran tangan kanan dalam menekan tombol shutter. Alat ini juga bisa dikendalikan dari jarak jauh sehingga gambar yang dihasilkan akan lebih tajam.
5. ISO


ISO merupakan tingkat kesensitifan sensor kamera. Semakin tinggi ISO maka semakin sensitif pula sensor sehingga gambar yang dihasilkan akan memiliki lebih banyak cahaya, sebaliknya semakin rendah settingan ISO maka semakin minim pula cahaya yang masuk ke sensor kamera . Seperti gambar diatas, semakin rendah ISO semakin rendah pula noise, sebaliknya semakin tinggi ISO maka semakin tinggi pula  noisenya. Kita harus menemukan setting ISO yang pas untuk kamera, dan dari kasus gelas diatas pada kisaran 320-800 karena lebih dari itu gambar over exposure dan kurang dari itu gambar terlihat redup atau kurang cahaya. ISO tinggi biasanya digunakan saat malam hari atau saat cahaya benar benar minim. Agar  gambar yang dihasilkan maksimal gunakanlah ISO 100 dan naikkan hanya jika memang dibutuhkan. Ingat, menaikkan ISO juga berarti menaikkan Noise.

link : http://askthephotographer.com/2014/02/15/teknik-dasar-menggunakan-dslr/ 

Pengertian Multimedia



Multimedia
              Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara,
gambar,animasi, audio dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering digunakan dalam dunia informatika. Selain dari dunia informatika, Multimedia juga diadopsi oleh dunia game, dan juga untuk memmbuat website. Multimedia dimanfaatkan juga dalam dunia pendidikan dan bisnis. Di dunia pendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik dalam kelas maupun secara sendiri-sendiri atau otodidak. Di dunia bisnis, multimedia digunakan sebagai media profil perusahaan, profil produk, bahkan sebagai media kios informasi dan pelatihan dalam sistem e-learning. Pada awalnya multimedia hanya mencakup media yang menjadi konsumsi indra penglihatan (gambar diam, teks, gambar gerak video, dan gambar gerak rekaan/animasi), dan konsumsi indra pendengaran (suara) dan juga berupa ( berwujud). Dalam perkembangannya multimedia mencakup juga kinetik (gerak) dan bau yang merupakan konsumsi indra penciuman. Multimedia mulai memasukkan unsur kinetik sejak diaplikasikan pada pertunjukan film 3 dimensi yang digabungkan dengan gerakan pada kursi tempat duduk penonton. Kinetik dan film 3 dimensi membangkitkan sense realistis.

       Bau mulai menjadi bagian dari multimedia sejak ditemukan teknologi reproduksi bau melalui telekomunikasi. Dengan perangkat input pendeteksi bau, seorang operator dapat mengirimkan hasil digitizing bau tersebut melalui internet. Komputer penerima harus menyediakan perangkat output berupa mesin reproduksi bau. Mesin reproduksi bau ini mencampurkan berbagai jenis bahan bau yang setelah dicampur menghasilkan output berupa bau yang mirip dengan data yang dikirim dari internet. Dengan menganalogikan dengan printer, alat ini menjadikan feromon-feromon bau sebagai pengganti tinta. Output bukan berupa cetakan melainkan aroma.

http://id.wikipedia.org/wiki/Multimedia